lama benar aku terpaksa menyepikan diri. sejak kekasih hati gering, terlantar bagai tak bernyawa, aku tak mampu memaksa ia menjalankan tugas seperti selalu. malah aku turut resah melihat ia kaku di situ. bukan aku tidak mahu manulis blog di kantor kerja. tapi pertambahan tugas yang dipertanggungjawabkan, aku lebih tertumpu kepada tugas. mungkin itu buat kekasih ku yang satu ini merajuk. lantas menyiksa diri agar diberi perhatian. kalau tidak pun, ia merajuk. sejak ia sering bertukar tangan. ia sering menimbulkan masalah.
oh sayang. aku masih sayangi kau. tiada terniat mahu menduakan. kau tetap satu.
kelmarin, aku membawa ia ke'klinik'. sedih bukan kepalang, 'klinik' nya tidak beroperasi untuk beberapa ketika. aku makin resah. lama benar kau terlantar, sayang.
Wednesday, August 26, 2009
sang bulan
pernah dulu kau suarakan. andai rindu lihat sang bulan. kerna, jauh mana kita terpisah, walau di mana kita berada, kita lihat bulan yang sama. aku senyum gembira. sedari itu aku bertemankan sang bulan. dinihari aku bagai kesunyian dan kegelapan tanpa sang bulan.
tapi itu dulu...
kini aku fobia dengan bulan. aku pilu. kekadang hatiku bagai terguris dihiris sembilu beracun. aku tak bisa lihat sang bulan. aku pedih bila mengenangkan kenapa aku suka sang bulan dulu. namun indah nya sang bulan benar2 menghanyutkan aku. aku tak mampu lepas dari mengintai disebalik tirai kamar. bersama deraian airmata, bulan makin menyinar. lebih indah dari suatu waktu dulu. aku tertanya-tanya. apa yang sang bulan ingin sampaikan?
semakin aku benci sang bulan, semakin aku rindu pada malam.
tapi itu dulu...
kini aku fobia dengan bulan. aku pilu. kekadang hatiku bagai terguris dihiris sembilu beracun. aku tak bisa lihat sang bulan. aku pedih bila mengenangkan kenapa aku suka sang bulan dulu. namun indah nya sang bulan benar2 menghanyutkan aku. aku tak mampu lepas dari mengintai disebalik tirai kamar. bersama deraian airmata, bulan makin menyinar. lebih indah dari suatu waktu dulu. aku tertanya-tanya. apa yang sang bulan ingin sampaikan?
semakin aku benci sang bulan, semakin aku rindu pada malam.
Subscribe to:
Posts (Atom)