Thursday, June 25, 2009

titisan bagai mutiara

Titisan manik-manik halus semakin rakus membasahi jendela bangunan raksasa ini. Suasana kelam dan gelap di luar menambahkan kegusaran di sanubari. Aku berkira-kira, bagaimana untuk aku melepasi hujan dan mengharungi dentuman guruh yang bisa menggugurkan jantung. Namun aku perlu pulang. Keletihan di hari isnin ini tidak mampu kuungkapkan dengan kata-kata. Hanya DIA yang maha mengetahui, memahami dan membantu.

Namun aku pasti setiap ujian dan dugaan yang kulalui pasti ade jalan untuk melepasinya. Dengan mengharungi dugaan-dugaan tersebut bisa meningkatkan kematangan diri dan pemikiran. Insyaallah itulah yang aku harapkan sebagai hamba hina di dunia sementara ini.

Dari bilik yang dilengkapi perabut-perabut pejabat, aku mula menggigil kesejukkan. Sesekali aku mengerling ke arah luar jendela. Ternyata manik-manik halus itu masih belum puas melembabkan bumi hijau Allah. Syukur maha suci Allah. Rezeki yang diturunkan tak terhingga nilainya.

Aku mengerling ke jendela lagi. Mungkin saat-saat akhir titisan manik-manik ini sudah tiba. Harap-harap begitulah. Seperti ada sinar yang menerangi kegelapan tadi. Alhamdulillah, Syukur ku panjatkan.

No comments: