Langit mendung semendung sebuah hati. Angin dingin menghembus rakus namun tak mampu menandingi kehangatan hati yang membara. Hati makin pilu, mengendong manic jernih yang entah bila kan mengalir keluar. Hati terus dicengkami rasa gundah. Serba tak kena. Hati dan akal saling bertelingkah arah.
Duhai hati, andai benar keikhlasan yang dibawa bersama, genggam eratlah hatinya, agar tidak hati itu pergi bersama hati lain andai sebaliknya, lepaskanlah hati itu. Biarkan ia pergi dan tabahlah wahai hatiku...
Ya rabbal alamain. Andai benar hati itu milik hatiku. Berilah petunjuk, panjangkanlah pertemuan ini, lindungilah dari sebarang noda, prasangka dan keburukan, pimpinlah ke jalan yang di redhai olehmu.....
Tapi seandainya hati itu bukan milikku, aku bermohon padamu ya allah, berikanlah aku kekuatan untuk menerima kenyataan yang senyatanya. Sesungguhnya engkau yang maha pemurah lagi maha penyayang. Ku bermohon agar tidak sesekali perasaan menguasai diri. Biarlah iman menguasai hati dan akalku. Sesungguhnya aku yang dicipta olehmu amat kerdil dan jahil.
Ya tuhan... aku berserah segalanya padamu
No comments:
Post a Comment